Minggu, 06 September 2015

Menjaring Ilmu Bisnis Traveling dari Java Travel World


Sabtu, 5 september aku berkesempatan mengikuti seminar yang bertajuk ‘Travel Money  Machine’ di Hotel Sofyan Inn Tebet yang merupakan seri lanjutan dari seminar pertama satu minggu sebelumnya.  Seminar ini diselenggarakan oleh PT. Java Travel World yang beralamat di Jalan Tebet Barat No:10, Jakarta Selatan.

Aku memang termasuk suka ikut  seminar yang mengedukasi, apapun temanya.  Tapi gak biasanya, setelah usai mengikuti seminar ini hatiku terpanggil untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan.  Kebetulan aku suka traveling, tapi bukan itu alasannya.  Seminar ini sangat inspiratif!!!  Itu jawaban yang tepat.

Sosok pemuda lajang usia 22 tahun menjadi pembicara utama seminar itu.  Aku yakin sebagian besar peserta seminar yang berjumlah hampir ratusan itu menyimpan pertanyaan masing-masing dalam benaknya.  Apa yang bisa dishare oleh seorang anak yang baru lahir kemarin sore dan gak pernah makan bangku kuliah.

Realitas, umumnya pada usia 22 tahun seseorang baru saja menyelesaikan S1-nya dengan pengalaman nol dan siap untuk kembali belajar mengimplementasikan teori-teori dalam kehidupan nyata.  Tapi berbeda dengan arif, sapaan CEO Java Travel World ini.

Sejak tamat SMA, Arif sudah memulai karir bisnisnya dan berpetualang dari satu bisnis ke bisnis lainnya.  Menjelajah dunia bisnis yang tidak mudah hanya mengandalkan kepekaan dan bermodalkan keberanian untuk menangkap setiap peluang.  Mandiri, belajar dan kerja keras serta punya nilai-nilai dalam hidup adalah mottonya dalam menggeluti bisnis.  Jungkir balik, pahit dan getirnya  dunia bisnis sering dia alami.  Bahkan pada usia 19 tahun Arif terjerat hutang sebesar 1,2 Miliar.  Tapi dengan kepiawaiannya dan insting bisnis yang terasah, ia mampu bangkit dan bahkan sekarang bisnisnya makin besar dan merambah ke berbagai lini, diantaranya property, kuliner, travel dan saat ini beliau telah sukses menjalankan enam perusahaan sekaligus.  Hanya dalam waktu 3 tahun, amazing!!!

Jujur, aku lebih simpati dengan sosok praktisi seperti Arif.  Ketika pernah beberapa kali mengikuti seminar Valentino Dinsi, yang menurutku lebih banyak berkutat pada teori dan perhitungan-perhitungan bisnis yang alih-alih membuat audiencenya berani memutuskan untuk memulai bisnis, yang ada malah sebaliknya, maju mundur dan akhirnya memilih untuk tetap menjadi karyawan.  Padahal dari beberapa kontak personal dengan para ibu-ibu peserta seminar yang notabene calon pengusaha dan sebagian kecil pengusaha level menengah bawah, mereka hanya ingin bagaimana setelah keluar seminar prospek meningkat dan benefit bertambah.  Dan untuk calon pengusaha, mereka berani memutuskan untuk memulai bisnis.  Simple bukan, tidak serumit teori-teori di buku tebal itu.

Mungkin sosok Arif inilah yang tepat disebut sebagai from Passenger to be Driver dalam bukunya Rhenald Kasali.  Tipekal yang menjadikan dirinya sebagai kendaraan dan sekaligus sebagai pemegang kendali untuk berani bertarung menjelajahi kehidupan dengan berbagai resiko.

“Menjelajahi kehidupan berarti bertarung menghadapi tantangan dan perubahan seperti seorang pengendara yang tak bebas risiko.  Kadang ia tergores, berbenturan dengan kendaraan lain.  Dan kalau kecelakaan dialah yang diadili, bukan penumpangnya.  Sebaliknya, untuk menjadi penumpang anda boleh mengantuk, tertidur, terdiam, tak perlu tahu arah jalan, bahkan tak perlu merawat kendaraan sama sekali.” (Self Driving, Rhenald Kasali, Paragraf 2, hal. 1, 2015)

Mental seorang driver inilah yang membuat Arif begitu percaya diri berbicara dihadapan audience, sharing berbagai kiat praktis dan implementatif bukan hanya sekedar memindahkan teori-teori buku ke ruangan seminar.

Diantara kiat sukses bisnisnya yang sangat terkesan olehku adalah anti riba dan make rich together.

Keterpurukannya hingga terjerat hutang dan konsekuensi lainnya seperti terancam penjara dan lain-lain menjadi titik kebangkitan bagi Arif.  Dari pengalaman inilah kemudian Arif merubah pola bisnisnya yang tidak hanya sekedar meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi lebih kearah bagaimana agar bisnis yang ia jalani memberikan keberkahan.  Caranya? Sama sekali tidak bermain dengan riba.  Dan Arif berusaha menggaet agen travel sebanyak-banyaknya dengan biaya seminim mungkin agar  bisnis travel agen ini tidak hanya bisa dijalankan oleh kalangan the have tapi semua masyarakat dari semua level klas sosial bisa ikut bergabung menjadi pengusaha agen travel.  Arif dan timnya siap memberikan free konsultasi agar bisnis travel agen ini bisa tumbuh bersama-sama, sukses membangun mesin uang bersama-sama, dan  kaya secara material itu adalah bonus dari Allah karena  Allah ridho dengan apa yang sudah dijalankan. 

Ingin mengetahui lebih detail tentang Java Travel World atau ingin mengikuti seminar-seminarnya yang inspiratif bisa di klik di : Java Travel World

Demikian sedikit ulasan tentang seminar  Java Travel World yang saya ikuti.  Semoga, banyak pemuda-pemuda yang tertulari semangat belajar dan kerja keras bermental driver seperti Arif.  Sukses di dunia, dan semoga juga sukses di akhirat. Aamiinn.

8 komentar:

  1. Seminar yang bagus mbak Nani... semangat pantang mundur pak Arif perlu dicontoh...
    saya malah ikut kebagian ilmunya nih... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak...arif ini msh muda, mandiri, tekun belajr n kerja keras... patut ditiru ank2 muda skrng

      Hapus
  2. Suka dengan kalimat ini, "Dari pengalaman inilah kemudian Arif merubah pola bisnisnya yang tidak hanya sekedar meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi lebih kearah bagaimana agar bisnis yang ia jalani memberikan keberkahan."

    Keberkahan yang dicari.

    BalasHapus
  3. Visi berbisnis yang luar biasa, bhwa keberhasilan bisnis bukan sebarapa banyak keuntungan tapi bagaimana bisa meraih berkah sebesar-besarnya:)

    BalasHapus
  4. Wah masnya kece badai, bisa sukses bisnis dan gak pelit ilmu, aku kalo udah punya utang segitu banyak gak tau deh mesti gimana

    BalasHapus
  5. Wah...asyik ya Mba bisa ikutan seminar semacam itu.. Menambah pengalaman dan wawasan seputar dunia traveling ya..

    BalasHapus
  6. Biaya untuk jadi agen java travel brp ya mba

    BalasHapus

Aku dan Lock Down-Virus Corona (Covid19)

Aku tiba-tiba merasa berada dalam dunia unreal, antara percaya dan tidak dengan apa yang sedang aku alami saat ini. Tepatnya hari senin 1...