Senin, 31 Agustus 2015

Teknik Foto Sunset-Sunrise Bagi Traveler


Foto dan traveling adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.  Setiap perjalanan pasti mengukir cerita, yang salah satunya dapat diabadikan lewat foto.  Sayang kalau momen-momen traveling kamu ternyata hanya menghasilkan foto-foto yang apa adanya alias kurang bisa dinikmati oleh banyak mata.  Sebaliknya perjalanan kamu akan lebih bermakna dan lebih bisa dikenang dalam sebuah foto yang mampu mengangkat cerita dari sebuah obyek yang ditangkap oleh mata lensa.

Nah, pada kesempatan kali ini aku ingin berbagi pengalaman (berbagi pengalamannya digaris bawahi tebal dan warna merah ya, karena aku bukan fotografer professional alias masih amatir), bagaimana teknik foto sunset-sunrise, sehingga sunset-sunrise yang kita capture bisa kita nikmatin dalam sebuah foto yang keindahannya kita upayakan semirip mungkin dengan obyek aslinya.  Kenapa aku katakan semirip mungkin? Karena lensa kamera adalah teknologi buatan manusia yang secanggih apapun tidak akan mampu mengalahkan lensa mata buatan Sang Maha yang mampu menterjemahkan objek dan warna demikian sempurna.

Kenapa pula aku fokus pada teknik foto sunset-sunrise saja? Kok tidak foto landscape atau yang lainnya?
Alasan pertama, karena sunset-sunrise itu berlangsung sangat singkat dan momen yang tidak bisa diputar kembali, esok lusa masih ada sunset-sunrise tapi tidak akan pernah sama karena kondisi cuaca harian yang tidak selalu sama.  Jadi butuh teknik khusus agar momen singkat ini tidak terlewatkan dengan sia-sia.  Alasan kedua, karena adanya golden hour.  Istilah golden hour dalam fotografi diartikan sebagai momen dengan kondisi pencahayaan terbaik.  Cahaya adalah faktor yang paling menentukan baik buruknya sebuah foto.  Golden hour terjadi dalam waktu antara sebelum dan sesudah matahari terbit (sunrise) dan sebelum dan sesudah matahari terbenam (sunset).  Kira-kira dalam rentang waktu jam 17.00-19.00 dan jam 05.00-07.00.  Pada rentang waktu ini cahaya matahari menerpa obyek dari sudut miring sehingga memberikan dimensi dan tekstur  yang kaya dan warna cahaya keemasan yang lembut dan hangat.

Ada beberapa teknik foto sunset-sunrise yang perlu diketahui seorang traveler sebelum melakukan traveling :

·         *Menentukan destinasi perjalanan itu penting.  Cari tahu dimana dan arah mana posisi sunset atau sunrise berlangsung pada lokasi tujuan traveling kamu. Sebelumnya ada baiknya kamu browsing tentang obyek apa saja yang ada di lokasi tujuan wisata kamu, sehingga sedikit banyak kamu sudah bisa menentukan sudut pengambilan foto kamu.  Jangan mengikuti angle foto kebanyakan, carilah sudut-sudut pengambilan yang berbeda agar foto yang kamu hasilkan terlihat lebih unik.

·         *Setting kamera.  Setting kamera ini menjadi kunci foto kamu.  Minimal ada 5 hal yang harus kamu setting sebelum mulai meng-capture sunset-sunrise.  Pertama, pilih mode manual (M) pada roda bagian kiri atas kamera.  Kamera yang aku gunakan adalah DSLR Nikon D90, biasanya dalam setiap kamera digital DSLR, mirrorless, atau kamera saku yang agak canggih pasti dilengkapi roda dengan pilihan notasi M, A, S, P untuk Nikon dan M, Av, Tv, P (canon). Kedua, geser mode auto fokus ke manual.  Tombol  AF (auto fokus ) pada kamera Nikon D90 terletak di bagian bawah kiri.  Ketiga, tentukan nilai ISO pada kisaran 100-200.  Sebenarnya nilai ISO bisa kamu sesuaikan dengan keinginan kamu.  Jika kamu menginginkan obyek sunset-sunrise lebih terang, naikkan ISO begitu juga sebaliknya jika kamu ingin sedikit lebih gelap, nilai ISO nya bisa diturunkan.  Keempat, tentukan nilai F (bukaan) dan S (speed).  Biasanya kalau untuk sunset-sunrise aku menggunakan nilai F pada kisaran 11-32 dan speed pada nilai 60-100.  Kelima, pilih white Balance pada cloudy atau shade.  White Balance ini juga sangat penting, pemilihan cloudy atau shade menghasilkan nuansa yang berbeda dan foto sunset-sunrise yang kamu hasilkan akan lebih terlihat dramatis.  Ingat! jangan pernah memilih Auto White Balance.  Karena aku lebih suka sunset-sunrise dengan warna merah keemasan maka aku sering menggunakan white balance-shade.

manual setting pada kamera nikon
Setting pada M (Manual)
settingan manual fokus pada kamera nikon
setting  manual fokus (M)

*

nilai f dan s pada kamera nikon
tentukan angka F(bukaan) dan S(Speed)
pada gambar diatas f/22 dan speed 100

nilai ISO 200 pada kamera nikon
menentukan angka ISO, pada gambar diatas ISO 200


white balance pada shade di kamera nikon
memilih shade pada white balance

·         *Wajib menggunakan tripod atau penggantinya.  Jika kamu ingin mendapatkan hasil foto yang tajam maka tripod wajib digunakan.  Tripod ini  dimaksudkan untuk menghindari getaran saat memencet tombol shutter.  Jika belum memiliki tripod, gunakan batu atau apapun untuk meletakkan kamera dengan aman dan gunakan self timer.  Selain menghindari getaran, dengan tripod kamu bisa mengatur komposisi foto dengan leluasa.  Jika objeknya pantai, maka kamu bisa meluruskan garis horizon dengan sempurna.

tripod sebagai objek sunrise
tripod, dijepret dengan batu sebagai penyangga kamera

·         *Mengatur komposisi.  Komposisi dalam fotografi bisa diartikan sebagai cara menyusun elemen-elemen secara keseluruhan yang menjadi objek foto dalam satu ruang.  Kenapa perlu diatur?  Agar foto yang kamu hasilkan lebih menarik dan lebih indah dilihat, karena elemen-elemen di dalamnya diatur secara seimbang.  Komposisi yang paling terkenal dalam teori fotografi adalah Rule of Third atau komposisi sepertiga layar.  Bisa dilihat contoh foto pantai dibawah ini.  Tapi bukan berarti mutlak ya, fotografi itu ilmu seni yang fleksibel dan tidak kaku.  Jadi Rule of Third tidak selalu harus, yang terpenting asah kepekaan kamu untuk menangkap dan mengatur elemen-elemen yang menjadi objek foto kamu sehingga menghasilkan foto yang luar biasa.  Caranya? Banyak-banyak latihan, jepret…jepret…dan jepret… hehehhe

sebuah perahu sedang menuju darmaga
Rule of Third, air laut menempati 1/3 layar, 2/3 layarnya langit
B     *Bermain dengan siluet.  Memanfaatkan bentuk-bentuk atau lekukan sebuah objek yang menarik pada saat sunset-sunrise akan menambah daya tarik foto yang akan kamu hasilkan.  Biasanya objek yang paling menarik dijadikan siluet adalah tubuh manusia.  Lekukan separuh badan atau keseluruhan dipadu dengan objek yang ada di sekitar akan bisa menghasilkan sebuah foto yang hidup dan mampu menyiratkan sebuah cerita.

siluet manusia pada saat sunset
kombinasi siluet bentuk tubuh dan batu karang-foto bercerita
foto diatas diambil pada saat sunset di Pantai Sawarna, Banten.  Langit memenuhi 1/3 layar, dan memadukan siluet bentuk tubuh manusia dengan siluet batu karang.  Terlihat sangat dramatis dan saling melengkapi. dicapture pada F/13, 1/25 s (speed), ISO 200, menggunakan lensa kit 18-55 mm plus wide konverter.

Oh ya, kalo mengcapture sunset-sunrise biasanya aku menggunakan lensa kit standar plus wide converter dan lensa tele 70-300 mm.  Kalo kamu punya lensa wide, tentu akan menghasilkan foto yang lebih ciamik.

sunrise di parai bangka
saat sunrise, pohon kelapa sebagai siluet dan langit 2/3 layar
matahari terbit di pantai parai
f/29, 1/25s, ISO 200
foto pantai di atas dicapture  saat sunrise pada waktu golden hour, dengan white balance shade.  Aku mengkombinasikan elemen batu sebagai fore ground, air laut dan batu karang serta langit memenuhi 1/3 layar.

sunset tanah lot bali
Foto sunset tanah lot bali, aku capture beberapa saat sebelum matahari terbenam.  Aku memanfaatkan dua batu karang yang berdekatan ini sebagai siluet dan 1/3 layarnya aku tempatkan pada gelombang air laut.

Ok ya, kira-kira demikian teknis mengabadikan foto sunset dan sunrise, selamat mencoba...salam jepret...
(Nani Djabar)

22 komentar:

  1. Masyaa Allah.

    Mba bagus-bagus banget fotonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lukisan Sang Maha indah mbak....:)

      Hapus
    2. Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan silahkan hubungi
      Ki Witjaksono di:0852-2223-1459
      Atau kunjungi website

      Klik-> PESUGIHAN DANA GAIB

      ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya

      Hapus
  2. Kapan kapan main ke pantai sawarna di banten ahh *salah focus*
    Aku gak paham photography mba, tapi thanks infonya.. Aku asal jepret hehehe.. Tapi nanti deh ingin juga pakai manual..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuu ke sawarna...hahah...nambahin... pake apa aja yg penting ok mbak :)

      Hapus
  3. Masya Allah..
    Cantik-cantik banget sih hasil jepretannya Mbak..
    Jadi inget kemarin saya foto sunrise cuma pakai HP, diupload pula.. seadanya banget..hihi..

    Tapi setuju banget, secanggih apapun kamera kita, tidak akan mampu mengalahkan lensa mata buatan Sang Maha Pencipta.
    Tapi saya mau banget dong bisa membagi keindahan Sang Maha Pencipta dengan keren kayak Mbak Nani^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Coba aja kita deket ya mbak....hunting bareng yukkk :)

      Hapus
  4. mbaaak tengkyu atas ilmu barunya serasa punya kamera yang canggih banget DSLR punyaaaa dah :) big hugging :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak penting canggih2 mbak...yg penting cara makenya.... hehee

      Hapus
  5. Mbaaaaa fotonya keren bangett...aku punya kamera tp yaaa smpai sekarang belum mudeng gmna cara foto yg baik...ajarin ya mbakkkkk..
    Postingan ini aku simpan mbak...mksh yaaaa

    BalasHapus
  6. Yuk mbak...kita belajar bareng :)

    BalasHapus
  7. mbakk, keren banget. mungkn bisa saya coba ini. kalo pake hp bisa ga ya :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hp yg ada settingan manual bisa kok... skrg udh byk smartphone yg canggih :)

      Hapus
  8. Salam kenal mbak Nani...
    wah, fotonya keren-keren...itu pasti kamera khusus ya mbak...??
    saya biasa pake kamera hp...hasilnya ala kadarnya... :)

    BalasHapus
  9. Gak khusus kok mbak...cuma kamera dslr aja....hp juga bisa kok mbak... komposisi kan bisa diterapkan di kamera apa aja termasuk hp.... salam kenal juga mbak :)

    BalasHapus
  10. Gak khusus kok mbak...cuma kamera dslr aja....hp juga bisa kok mbak... komposisi kan bisa diterapkan di kamera apa aja termasuk hp.... salam kenal juga mbak :)

    BalasHapus
  11. Gak khusus kok mbak...cuma kamera dslr aja....hp juga bisa kok mbak... komposisi kan bisa diterapkan di kamera apa aja termasuk hp.... salam kenal juga mbak :)

    BalasHapus
  12. Masya Allah mbak.. bagus bagus sekali fotonya. duh sayang aku gak punya kamera dslr.. jadi gak bisa praktek -.-

    btw thanks sharingnya ya mbak.. :)

    BalasHapus
  13. Mba...keren2 ya hasol jepretannya.. gak kalah sama fotografer senior.. Aku juga suka motret sunset dan sunrise.. Rasanya gimana gitu kalo lihat sunset dan sunrise maunya diabadikan dalam jepretan kamera.. Sejauh ini aku hanya motret pake hape aja Mba.. Dulu pernah punya kamera DLSR tapi aku berikan sama ponakan yg hobi fotografi.. Doalnya aku gaptek soal kamera DLSR daripada rusak mending diberikan sama yang pinter memakainya, haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm...sayang bgt...pdhl gampang loh motret itu

      Hapus

Aku dan Lock Down-Virus Corona (Covid19)

Aku tiba-tiba merasa berada dalam dunia unreal, antara percaya dan tidak dengan apa yang sedang aku alami saat ini. Tepatnya hari senin 1...