Minggu, 09 Agustus 2015

Wisata Gumuk Pasir, Yogyakarta

Pernah mendengar tempat wisata Gumuk Pasir?  Atau jangan-jangan  baru kali ini mendengarnya…

Sama kalo begitu…hheheehe


Di penghujung tahun 2014 yang lalu ketika aku dan keluarga sengaja untuk mengisi liburan berkeliling ke beberapa tempat wisata di Yogya, Gumuk Pasir adalah salah satu destinasi wisata yang kami kunjungi.  Aku menemukan tempat wisata ini dari browsing di internet.  Penasaran aja, seperti apa Gumuk Pasir yang dimaksud.


Kata gumuk itu berasal dari bahasa jawa yang artinya gundukan.  Jadi Gumuk Pasir lebih kurang diartikan sebagai gundukan pasir yang terbentang luas karena proses gejala alam yang memakan waktu ribuan tahun dengan bentuk dan tipe-tipe yang juga sangat dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar, kecepatan dan arah angin.


Setelah dua hari muter-muter di pusat kerajinan kulit manding, hari ketiga kami mengawali perjalanan menuju Gumuk Pasir.  Kerajinan kulit manding dengan Gumuk Pasir masih terletak dalam area Bantul, tidak jauh dengan Pantai Parangtritis yang tersohor itu.  Tidak sulit menuju lokasi ini.  Kalau menggunakan kendaraan pribadi hanya memakan waktu tempuh lebih kurang setengah jam dari kota Yogya.  Gumuk Pasir ini diapit oleh dua pantai yang berdekatan, Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.


Sampai di Gumuk Pasir waktu menunjukkan jam 08:30 wib.  Masih sangat pagi bukan!


Apa yang kami saksikan???


Bentangan pasir halus yang luas dengan suhu udara yang sangat panas menyengat, terutama ketika menginjakkan kaki di atas pasir.  Bagi kamu yang pernah berkunjung ke Jabal Rahmah atau Jabal Magnet atau peternakan unta di Arab Saudi pada siang hari, nah kira-kira seperti itulah hawa panas yang terasa di kulit ketika berada di tengah hamparan Gumuk Pasir.


Aku menamakannya, pemandangan yang sangat unik!!!

Bagaimana mungkin, Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis dan curah hujan yang cukup tinggi memiliki sebuah penampakan alam serupa gurun.  Tepatnya gurun pasir.  Seperti yang kita ketahui, gurun pasir biasanya berada pada negara-negara dengan curah hujan yang rendah.  Padang Pasir di Arab misalnya atau yang tidak asing lagi di telinga kita, Gurun Sahara, gurun terluas di dunia yang terletak di bagian utara Afrika. 


Yang lebih unik lagi, perubahan suhu di Gumuk Pasir sangat ekstrim.  Pada siang hari sangat panas dan malam hari sangat dingin, persis seperti suhu yang ada di Gurun Sahara.  Makanya fenomena alam yang tidak biasa ini menarik para ahli geografi dan ahli geologi untuk melakukan penelitian.  Bahkan rencananya akan dimasukkan dalam daftar situs warisan dunia UNESCO.



Bagaimana Gumuk Pasir bisa terbentuk?

Dari beberapa analis mengatakan bahwa Gumuk Pasir merupakan fenomena alam yang terbentuk akibat pergerakan angin.  Tentu saja dalam hal ini, keberadaan Gunung Merapi sebagai penyedia pasir sangat mempengaruhi luasnya bentangan pasir yang membentuk gundukan-gundukan.  Angin membawa pasir-pasir dari material vulkanis Gunung Merapi.  Pasir-pasir ini kemudian diterbangkan oleh angin menuju ke lautan.  Proses selanjutnya, pasir-pasir ini akan berubah bentuk menjadi pasir-pasir halus ketika bercampur dengan air laut.  Pada saat pasang, kerasnya gelombang air laut dan kencangnya angin membuat pasir-pasir ini terlempar ke daratan.  Proses ini terjadi ribuan tahun sehingga terbentuklah Gumuk Pasir seperti yang kita saksikan sekarang.


Keindahan dan keunikan Gumuk Pasir ini telah menginspirasi para pencinta photography dan videography untuk mengabadikannya dalam lensa kamera dan video.  Beberapa fotografer profesional memanfaatkan keunikan dan angin yang kencang untuk pengambilan gambar pre wedding.  Bahkan artis Agnes Monica dan Band Letto pernah membuat video klip di lokasi ini.


Selain itu beberapa pengunjung memanfaatkan Gumuk Pasir ini untuk bermain papan seluncur atau sandboarding.  Dan pada bulan-bulan tertentu menjelang keberangkatan haji, Gumuk Pasir ini juga sering dipakai sebagai tempat manasik haji untuk melatih para calon jamaah haji beradaptasi dengan udara di gurun  Arab.


Setelah puas mengitari Gumuk Pasir dan mengambil beberapa foto, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke destinasi berikutnya.  Berharap di kemudian hari tempat wisata Gumuk Pasir ini akan menjadi tempat wisata yang tidak saja unik, tapi nyaman dan terkelola dengan baik sehingga Gumuk Pasir ini menjadi satu-satunya Gurun di Indonesia yang  dengan terpeliharanya keunikan dan keindahannya bisa  menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.  Tentu saja perlu kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat setempat dan pihak pengelola (swasta).

 


gumuk pasir parangtritis


berfoto di gumuk pasir








www.nanidjabar.blogspot.com


Baca juga :

Kutitipkan Cinta di Pantai Krakal, Gunung Kidul
***

15 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Wah, kece badai mbaa. Bagai menyelam di gurun sahara. Jadi pengen kesitu. Kapan ya? *mikir*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... coba mbak kesana ...ngerasain sensasi gurun sahara .... :)

      Hapus
  3. menarik mbak. kayanya cocok buat foto-foto ya... asal datangnya pagi-pagi biar tidak kepanasan :D

    terima kasih infonya :)

    salam,
    Latree

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul.... sebaiknya pagi atau sore...mksh ya udh mampir :)

      Hapus
  4. Padang pasir kita masih berbatasan dengan bukit hijau ya.. Kalau di saudi Arabia, padang pasir berlatar gunung2 batu. Semoga padang pasir di Indonesia gak makin meluas wilayahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak.. disitu uniknya...berdampingan dg hutan.... semoga cuma ini, klo gak makin gersang nusantara...hehehe

      Hapus
  5. Wah kereen... Pingin kesituuu

    BalasHapus
  6. Wah keren...gumuk pasir Yogya bakal jadi warisan dunia oleh UNESCO ya Mbak...

    BalasHapus
  7. dulu waktu di jogja aku kok gak ke sini ya?? emang kurang gaul lah dulu itu hehehe, padahal seru deh kayaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehhehe... ntar pas ke indo mbak...mampir ke gumuk pasir :)

      Hapus
  8. keren pantainya! jogja punya berapa pantai to? banyak banget:3 haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak gisa... mksh dh mampir n komen... tp sebaiknya dibaca dl yaa sblm komen :)

      Hapus

Aku dan Lock Down-Virus Corona (Covid19)

Aku tiba-tiba merasa berada dalam dunia unreal, antara percaya dan tidak dengan apa yang sedang aku alami saat ini. Tepatnya hari senin 1...