Sama kalo begitu…hheheehe
Di penghujung tahun 2014 yang lalu ketika aku dan keluarga
sengaja untuk mengisi liburan berkeliling ke beberapa tempat wisata di Yogya,
Gumuk Pasir adalah salah satu destinasi wisata yang kami kunjungi. Aku menemukan tempat wisata ini dari browsing di internet. Penasaran aja, seperti apa Gumuk Pasir yang
dimaksud.
Kata gumuk itu berasal dari bahasa jawa yang artinya
gundukan. Jadi Gumuk Pasir lebih kurang
diartikan sebagai gundukan pasir yang terbentang luas karena proses gejala alam
yang memakan waktu ribuan tahun dengan bentuk dan tipe-tipe yang juga sangat
dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar, kecepatan dan arah angin.
Setelah dua hari muter-muter di pusat kerajinan kulit
manding, hari ketiga kami mengawali perjalanan menuju Gumuk Pasir. Kerajinan kulit manding dengan Gumuk Pasir
masih terletak dalam area Bantul, tidak jauh dengan Pantai Parangtritis yang
tersohor itu. Tidak sulit menuju lokasi
ini. Kalau menggunakan kendaraan pribadi
hanya memakan waktu tempuh lebih kurang setengah jam dari kota Yogya. Gumuk Pasir ini diapit oleh dua pantai yang
berdekatan, Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.
Sampai di Gumuk Pasir waktu menunjukkan jam 08:30 wib. Masih sangat pagi bukan!
Apa yang kami saksikan???
Bentangan pasir halus yang luas dengan suhu udara yang
sangat panas menyengat, terutama ketika menginjakkan kaki di atas pasir. Bagi kamu yang pernah berkunjung ke Jabal
Rahmah atau Jabal Magnet atau peternakan unta di Arab Saudi pada siang hari,
nah kira-kira seperti itulah hawa panas yang terasa di kulit ketika berada di
tengah hamparan Gumuk Pasir.
Aku menamakannya, pemandangan yang sangat unik!!!
Bagaimana mungkin, Indonesia yang terletak di garis
khatulistiwa dengan iklim tropis dan curah hujan yang cukup tinggi memiliki
sebuah penampakan alam serupa gurun.
Tepatnya gurun pasir. Seperti
yang kita ketahui, gurun pasir biasanya berada pada negara-negara dengan curah
hujan yang rendah. Padang Pasir di Arab
misalnya atau yang tidak asing lagi di telinga kita, Gurun Sahara, gurun
terluas di dunia yang terletak di bagian utara Afrika.
Yang lebih unik lagi, perubahan suhu di Gumuk Pasir sangat
ekstrim. Pada siang hari sangat panas
dan malam hari sangat dingin, persis seperti suhu yang ada di Gurun Sahara. Makanya fenomena alam yang tidak biasa ini
menarik para ahli geografi dan ahli geologi untuk melakukan penelitian. Bahkan rencananya akan dimasukkan dalam
daftar situs warisan dunia UNESCO.
Bagaimana Gumuk Pasir
bisa terbentuk?
Dari beberapa analis mengatakan bahwa Gumuk Pasir merupakan
fenomena alam yang terbentuk akibat pergerakan angin. Tentu saja dalam hal ini, keberadaan Gunung Merapi
sebagai penyedia pasir sangat mempengaruhi luasnya bentangan pasir yang
membentuk gundukan-gundukan. Angin
membawa pasir-pasir dari material vulkanis Gunung Merapi. Pasir-pasir ini kemudian diterbangkan oleh
angin menuju ke lautan. Proses
selanjutnya, pasir-pasir ini akan berubah bentuk menjadi pasir-pasir halus
ketika bercampur dengan air laut. Pada
saat pasang, kerasnya gelombang air laut dan kencangnya angin membuat
pasir-pasir ini terlempar ke daratan.
Proses ini terjadi ribuan tahun sehingga terbentuklah Gumuk Pasir
seperti yang kita saksikan sekarang.
Keindahan dan keunikan Gumuk Pasir ini telah menginspirasi
para pencinta photography dan videography untuk mengabadikannya dalam lensa
kamera dan video. Beberapa fotografer profesional
memanfaatkan keunikan dan angin yang kencang untuk pengambilan gambar pre
wedding. Bahkan artis Agnes Monica dan
Band Letto pernah membuat video klip di lokasi ini.
Selain itu beberapa pengunjung memanfaatkan Gumuk Pasir ini
untuk bermain papan seluncur atau sandboarding. Dan pada bulan-bulan tertentu menjelang
keberangkatan haji, Gumuk Pasir ini juga sering dipakai sebagai tempat manasik
haji untuk melatih para calon jamaah haji beradaptasi dengan udara di
gurun Arab.
Setelah puas mengitari Gumuk Pasir dan mengambil beberapa
foto, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke destinasi berikutnya. Berharap di kemudian hari tempat wisata Gumuk
Pasir ini akan menjadi tempat wisata yang tidak saja unik, tapi nyaman dan
terkelola dengan baik sehingga Gumuk Pasir ini menjadi satu-satunya Gurun di Indonesia
yang dengan terpeliharanya keunikan dan
keindahannya bisa menarik banyak
wisatawan untuk berkunjung. Tentu saja
perlu kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat setempat dan pihak
pengelola (swasta).
Baca juga :
Kutitipkan Cinta di Pantai Krakal, Gunung Kidul
***
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah, kece badai mbaa. Bagai menyelam di gurun sahara. Jadi pengen kesitu. Kapan ya? *mikir*
BalasHapusIya... coba mbak kesana ...ngerasain sensasi gurun sahara .... :)
Hapusmenarik mbak. kayanya cocok buat foto-foto ya... asal datangnya pagi-pagi biar tidak kepanasan :D
BalasHapusterima kasih infonya :)
salam,
Latree
Betul.... sebaiknya pagi atau sore...mksh ya udh mampir :)
HapusPadang pasir kita masih berbatasan dengan bukit hijau ya.. Kalau di saudi Arabia, padang pasir berlatar gunung2 batu. Semoga padang pasir di Indonesia gak makin meluas wilayahnya.
BalasHapusIya mbak.. disitu uniknya...berdampingan dg hutan.... semoga cuma ini, klo gak makin gersang nusantara...hehehe
HapusWah kereen... Pingin kesituuu
BalasHapusHayuu mbak ngerasain panasnya gurun.. :)
HapusWah keren...gumuk pasir Yogya bakal jadi warisan dunia oleh UNESCO ya Mbak...
BalasHapusSemoga yo yuk... :)
Hapusdulu waktu di jogja aku kok gak ke sini ya?? emang kurang gaul lah dulu itu hehehe, padahal seru deh kayaknya
BalasHapusHehhehe... ntar pas ke indo mbak...mampir ke gumuk pasir :)
Hapuskeren pantainya! jogja punya berapa pantai to? banyak banget:3 haha
BalasHapusMbak gisa... mksh dh mampir n komen... tp sebaiknya dibaca dl yaa sblm komen :)
Hapus