Ramai pejalan kaki menuju menara membuat aku lupa dengan
cuaca dingin yang menggigit. Apalagi
melihat begitu banyak para penjaja payung yang menawarkan dengan bahasa
Indonesia dan inggris secara bersamaan menjadi hiburan ringan di sepanjang
jalan. Ternyata kebanyakan para pedagang
di sekitar kawasan Menara Pisa ini adalah muslim Bangladesh. Mereka sengaja bermigran ke Italy hanya untuk
mencari penghidupan.
Tidak terasa Menara Pisa sudah di depan mata. Sebuah bangunan yang mengerucut ke atas
dengan kemiringan sekitar lima meter ke samping telah membuat banyak manusia
dari penjuru dunia ingin menyaksikannya dari dekat. Memegang langsung, mengabadikan dan ingin mengetahui
sejarah dibalik kemiringannya tersebut.
Menara Miring Pisa dalam bahasa Italynya disebut Torre Pedente di Pisa atau sering disingkat Torre di Pisa terletak di kota kecil Pisa Propinsi Tuscany, sekitar 380 kilometer dari Kota Roma.
Tapi dalam proses pembangunannya yang sangat panjang memakan waktu hampir 200 tahun karena terkendala oleh perang sehingga menara ini mengalami kemiringan 5 meter kesamping.
![]() |
Menara Pisa |
Menara Miring Pisa dalam bahasa Italynya disebut Torre Pedente di Pisa atau sering disingkat Torre di Pisa terletak di kota kecil Pisa Propinsi Tuscany, sekitar 380 kilometer dari Kota Roma.
Menara ini merupakan bangunan ketiga di lapangan
pelangi Kota Pisa. Dan dibangun secara
lurus vertikal untuk menempatkan lonceng
yang dipergunakan untuk acara-acara keagamaan.
![]() |
di Lapangan rumput Hijau |
Tapi dalam proses pembangunannya yang sangat panjang memakan waktu hampir 200 tahun karena terkendala oleh perang sehingga menara ini mengalami kemiringan 5 meter kesamping.
Setelah diteliti ternyata memang menara ini dibangun
diatas tanah yang tidak stabil dan dengan kedalaman yang tidak seimbang dengan
bobot yang mencapai 14.500 ton.
![]() |
di Teras Katedral |
![]() |
Menikmati udara winter :) |
Hmmm… berarti desain menara ini sudah cacat sejak awal, tapi kok bisa jadi salah satu keajaiban dunia ya???
![]() |
berfose menahan Menara |
Aku dan keluarga berjalan-jalan mengitari bangunan-bangunan di sekitar menara. Artistik dan unik memang, tetap khas gaya eropa. Tidak lama kami pun mencari resto untuk memanjakan lidah. Halal food kudu jadi prioritas utama dong….hehehe
![]() |
makan dulu yuukk :) |
Setelah kenyang, waktunya berburu souvenir. Wah di sekitar Pisa ini banyak sekali
pedagang souvenir. Ada perlengkapan
winter, tas, sepatu, dan souvenir-souvenir produk lokal Italy dengan harga yang
sangat terjangkau. Saking senengnya berbelanja, aku jadi lupa jepret-jepret kios disini... :D
![]() |
foto dulu ah... |
Karena pada saat winter, malam lebih panjang dari siang sehingga kami harus buru-buru pulang ke hotel sebelum matahari terbenam.
bye...
Wassalam, Nan Dj
Baca juga :
Ketika Singgah di Bologna, Italy
Monaco, The Second Smallest Countries
Keren:-)
BalasHapusMakasih mak :)
HapusSuatu hari nanti aku harus ke Italiiiiiiiiii T__T
BalasHapusKudu ya mbak...hehehe
HapusWaktu suamiku dan ortu mertua masih tinggal di finland, mrk srg tuh mba kliling eropa termasuk mengunjungi menara pisa ini.. aku ngeliat foto2 mrk aja lgs bertekad, harus bisa dtg kesana ^o^!
BalasHapusPokoknya haruss deh... hehehe
HapusKeren ya maaak. Semoga bisa jalan2 ke itali juga kyk mak nani djabar. :D Nice blog maaak.
BalasHapusAamiinn...makasih mbak :)
HapusMbak... sumpah ngiler. Pengen juga jalan-jalan ke luar negeri.
BalasHapusMungkin Menara Pisa jadi salah satu keajaiban karena mengalami cacat desain. :D
Hahaha...bener jg mbak... smg segera kesana ya mbak
BalasHapusmungkin dianggap keajaiban dunia karena keunikannya yang miring itu? :)
BalasHapusSepertinya begitu ya mbak :)
Hapusaaaaaaaaaah keren, mdhn bisa kesampaian kesana sblm makin miriiiing :) aamiin
BalasHapuswah foto-fotonya menggoda banger deh .....
BalasHapuskeren bangeeeeet :)
BalasHapusKapan aku bisa sampai di tempat ini Mbak.. pengen banget... salah satu tempat keren yg ada di Eropa..
BalasHapusKuncinya berdoa mbak...kun fayakuun
HapusKuncinya berdoa mbak...kun fayakuun
HapusKuncinya berdoa mbak...kun fayakuun
Hapus