Lalu, aku berada di pihak mana? Dan apa pula kaitannya
dengan surga bawah laut?
Untuk tema yang satu ini aku memilih abstain. Tidak berpihak pada yang pro apalagi
kontra. Jangankan larut dalam perdebatan
panjang yang seringkali berujung deadlock,
untuk berdiskusipun aku haturkan terimakasih.
Buat aku pribadi, untuk menggapai surga lewat corong poligami cukup
tunjuk dada sendiri dan tanya sejauh mana diri ini qona’ah dan ridho terhadap
ketentuan dan aturan Allah??? Tak perlu
diumbar! Karena sesungguhnya level taqwa
itu hanya kita dan Allah saja yang tahu.
Balik lagi, apa hubungannya dengan surga bawah laut?
Hmmm…tentu ada dan bisa ditarik benang merahnya (kalo gak,
paksain aja deh…hehehe). Pada tulisan
ini aku ingin menekankan bahwa surga bawah laut adalah keindahan sempurna bak
surga yang tidak ada perselisihan apalagi menyulut kontroversi tentang keindahannya. Siapa yang berani menyebut kalau wisata
bahari di Raja Ampat tidak indah, atau kehidupan dasar laut Wakatobi, Taman
Nasional Bunaken, atau Pulau Derawan yang bertabur dengan keelokan biota laut
dan terumbu karang yang cantik itu???
Ah, aku yakin semua akan bersuara sama dengan nada yang
indah…… “Wow, ini benar-benar surga bawah laut!!!”
Iya…. ‘surga’ yang dirindukan semua orang. Bukan surga yang tak dirindukan….
Keindahan panorama dasar laut yang dengan kecerdasan,
keilmuan dan kebeningan hati yang menyaksikannya dapat menghantarkan seseorang
mengenal Tuhan yang sesungguhnya. Rabb yang menciptakan segala keindahan
semesta termasuk keindahan bawah laut.
Seorang oceanography berkebangsaan Prancis Mr.
Jacques Yves Costeau, yang sering melakukan eksplorasi di berbagai samudera di
dunia memutuskan memeluk islam setelah mengetahui bahwa Al-qur’an telah
mengabadikan keajaiban bawah laut jauh sebelum Costeau mengabadikannya dalam
film-film dokumenternya. Subhanallah…
Bagaimana dengan anda, yang sering bereksplorasi di dasar laut dengan
snorkeling dan diving, apakah telah
menjadikan anda lebih dekat dengan Sang Pencipta? Silahkan dijawab masing-masing aja ya…. hehhe
Snorkeling di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Bagaimana muslimah snorkeling?
Ini sebenarnya topik tulisan yang ingin aku share. Liburan lebaran kemarin tanpa perencanaan
sebelumnya alias dadakan kami (aku dan keluarga) berkunjung ke Pulau Pramuka,
Pusat Pemerintahan Kepulauan Seribu.
Pulau yang dikenal sebagai tempat para wisatawan asing dan nusantara
melepas penat, mencari suasana baru yang bisa mem-fresh kan kembali pikiran dengan kegiatan paket-paket wisata
baharinya.
Wisata utama yang ditawarkan
disini adalah snorkeling, selain tentunya bisa juga diving atau banana boat dan
kano.
Ketika suami menawarkan liburan snorkeling ini, aku sedikit
ragu menganggukkan kepala. Aku memang belum pernah snorkeling sebelumnya,
tapi snorkeling bukan hal yang asing buat aku.
Karena hobiku mengunjungi pantai telah membuat mataku tidak asing
melihat orang-orang bersnokeling bahkan
muslimah yang dengan ‘berani’ mengenakan pakaian renang ketika bersnokeling ria
diantara kerumunan orang-orang yang
kadang membuat aku risih sendiri.
Pemandangan seperti ini yang membuat aku enggan mengiyakan
dengan tulus ketika suamiku mengajak bersnokeling di Pulau Pramuka.
“Gak salah nih ngajakin snorkeling?” tanyaku dengan air muka
penasaran.
Sepertinya suamiku paham dengan maksud pertanyaanku.
“Gak dong, kamu dan kakak (putri sulung kami) tetap bisa
berpakaian muslimah seperti biasa” pungkasnya meyakinkan aku.
Iya, snorkeling itu di lautan terbuka. Bukan kolam renang khusus muslimah bo…
hehhhehe
Banyak mata laki-laki yang diharamkan melihat aurot
wanita. Minimal pemandu snorkeling,
abang yang mengendalikan perahu motor, dan satu lagi abang yang mengontrol arah
jalannya perahu motor. Yang namanya
abang-abang pasti bukan perempuan dong… hehheh
So…. Simpan pakaian renang (baca : pakaian ketat) di lemari
rapat-rapat, bila perlu dikunci dan kuncinya lempar ke laut…eits sorry….
Maksudnya simpen aja di rumah ya … hehehe
Dan kenakan pakaian muslimah seperti biasa sebagaimana kamu
beraktivitas di luar rumah.
Kalau aku, mungkin bisa jadi inspirasi muslimah lain
ya. Pertama aku mengenakan longjohn
(pakaian dalam berupa kaos lengan panjang dan celana panjang) yang terbuat dari
bahan wol, ringan dan tidak menyerap air.
Kemudian pada bagian luar aku mengenakan kaos tebal dan longgar lengan
panjang yang juga berbahan wol dengan panjang selutut. Pada bagian bawahnya aku mengenakan rok lebar
panjang sampai mata kaki yang tebal tapi ringan dan lembut terbuat dari
campuran bahan jersey dan nilon.
Tidak menyerap air sehingga tetap
nyaman dan ringan ketika berada di dalam air.
Untuk kepala, seperti biasa kenakan dahulu cipluk yang nempel di kepala
kemudian baru aku mengenakan kerudung kaos yang panjang sampai menutupi
dada. Begitu juga yang dikenakan oleh
putri sulungku. Kalo putri bungsuku
karena dia masih belum baligh, belum terbebani hukum, jadi hanya mengenakan
celana panjang training dan kaos lengan panjang, tanpa rok.
Aktivitas snorkelingpun dimulai. Perahu motor melaju membawa kami menuju Pulau
Semak Daun. Pulau Semak Daun adalah
pulau kecil diantara bertaburnya pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Pulau ini masih sangat sepi, alami dan
berpasir putih halus dengan topografi pantai yang landai. Karena kealamiannya maka pulau ini banyak
dikunjungi untuk kegiatan snorkeling dan diving. Di pulau ini belum ada fasilitas untuk
menginap, untuk bisa sampai ke pulau ini biasanya melalui Pulau Pramuka dengan
waktu tempuh sekitar 30 menit.
Ketika mulai terjun ke air yang jernih dan menyaksikan
kehidupan bawah laut yang keindahannya tak sebanding dengan ungkapan rangkaian
kata-kata indah manapun. Maka, satu
kalimat yang mewakili rasa takjub sebagai makhluk yang tak berdaya, ‘Subhanallah,
Allah Maha Indah dan menyukai keindahan’.
Dia-lah yang mengalirkan ketundukan lewat keindahan ciptaan-Nya bagi
orang-orang yang berpikir.
Dua jam bereksplorasi di Pulau Semak Daun tak terasa. Pemandu mengingatkan kami untuk naik ke
perahu motor dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Air untuk kembali mengintip
kehidupan bawah laut yang juga tak kalah
indahnya.
Putri bungsuku -memberi makan ikan |
Ternyata,beberapa jenis terumbu karang yang berada di dasar
laut Pulau Air tidak ditemukan di Pulau Semak Daun. Keanekaragaman biota laut dengan warna-warna
dan bentuk yang unik ditambah lagi ikan-ikan hias dengan corak dan warna cerah
sangat memukau mata.
Aku benar-benar
merasa sedang berada di antara taman surga.
Ingin rasanya berlama-lama di Pulau Air ini, tapi lagi-lagi suara
pemandu mengingatkan kami untuk segera naik ke perahu motor untuk kembali ke
Pulau Pramuka, karena matahari mulai beranjak naik, teriknya makin terasa dan
pemandu mengatakan tidak baik untuk kesehatan kulit kami, apalagi kulit wanita…
ehm…ehm..
Apakah aktivitas snorkeling terganggu karena mengenakan rok?
Tidak sama sekali!!!
Kamu mau tahu, aku jadi ketagihan untuk bersnorkeling, kalau
saja usiaku belum kepala empat, ingin rasanya hati ini ikut pelatihan diving
dan kemudian dengan modal sertifikat aku bisa bereksplorasi di banyak pulau,
menyelam dan berkhalwat dengan Sang Pencipta
Surga bawah laut.
Hamdan Lillah atas pengalaman ini, semoga Allah beri
kesempatan untuk kembali menikmati keindahan bawah laut ini di tempat-tempat
lainnya. Aaminn.
Sangaaaat inspiratif Bun...apalagi tips pakaiannya...selama ini malas "main" air karena bingung masalah pakaian...thanks for sharing :)
BalasHapusAlhmdllh... sama2 mb ratih
Hapuskeren ya pemandangan di bawah laut itu menakjubkan
BalasHapusBener bgt mb tira... luar biasa :)
HapusSubhanallah, saya belum pernah snorkeling sebelumnya. Mudah2an saya bisa mengikuti jejak mbak nani nantinya :)
BalasHapusAsyiiikkk..punya temen :)
HapusHehehe, tunggu saya mbaa :D
HapusMasya Allah..saya senang sekali baca sharingnya mbak Nani, bisa ternyata.. I'll Try!! ^^
BalasHapusTFS mbaak!!
Alhmdllh...makasih ya mbak :)
HapusKeren mbak. Inspiratif :)
BalasHapusTerima kasih mb endah :)
Hapusdari judulnya udah bikin penasaran, isinya inspiratif :')
BalasHapusMakasih mb sari :)
Hapusindahnya jadi terpesona
BalasHapusYuk snorkeling mbak hehh
HapusBaru tahu cara pakai bajunya, thanks for sharing mba :)
BalasHapusMiris juga sih banyak teman muslimah yang sampe lepas jilbab buat melakukan kegiatan ini :(
Masya allah...padahal msh banyak cara utk tetap patuh pd aturan Allah... btw thanks jg ya mbak dh mampir :)
HapusCantik-cantik ya mbak, pengen juga tapi gak bisa renang :D
BalasHapusBisa kok mbak...kan pake pelampung :)
HapusAku belum pernah snorkling mbak *boro-boro* hihi, punya gangguan nafas kaya aku kayanya gak bisa kali ya, khawatir sesak nafas di dasar air :p
BalasHapusHehee insya allah bisa kok mbak...kan bukan diving... :)
BalasHapusAku hobi bangeeet mak.. Dan certified diver sejak tahun 2011. Nyesel rasanya baru diving beberapa waktu yang lalu, tapi yang penting bisa menikmati dan selalu berayukur akan karunia-Nya. Ambil aja sertifikatnya mba.. Ngga nyesel kok..
BalasHapusIya nih mbak indah...msh maju mundur mengingat usia yg sdh tdk mudah lagi...pdhl suami udh ngizinin
Hapus