Padahal konon bakso awalnya merupakan kuliner khas yang
berasal dari negeri tirai bambu. Kata
bak-so itu sendiri berasal dari bahasa hokkien yang artinya daging giling. Dan di negeri asalnya, butiran bakso tersebut
berbahan utama daging babi, karena memang masyarakat sana lebih menyukainya.
Nah, untuk di negeri kita, karena masyarakatnya mayoritas
muslim, maka bahan dasar bakso tersebut diganti dengan daging sapi atau daging
ikan.
Fakta Bakso Tidak
Sehat
Sudah menjadi rahasia umum bahkan fenomenal, banyak oknum
pedagang menjual bakso yang dicampur
dengan bahan-bahan kimia berbahaya sejenis borax dan formalin. Bahan-bahan kimia ini disinyalir dapat
merusak metabolisme tubuh. Karena
sejatinya borax adalah bahan kimia yang banyak dipergunakan untuk industri
kertas, keramik dan pengawet kayu.
Sementara formalin adalah bahan kimia yang berfungsi sebagai pengawet
non pangan. Kedua bahan kimia ini
dilarang keras dicampurkan dengan bahan pangan karena resikonya yang sangat
mengancam kesehatan organ-organ vital manusia.
Namun sangat disayangkan, hanya dengan alasan murah, atau kondisi
ekonomi yang semakin mencekik atau alasan meraup keuntungan yang lebih besar sehingga
para oknum pedagang mengabaikan resiko yang muncul setelah mengkonsumsi bakso
yang telah bercampur zat-zat kimia berbahaya tersebut. Belum lagi masalah kehalalan yang masih
dipertanyakan karena sering dicampur bahan dasar yang dilarang dikonsumsi oleh
umat muslim. Seperti merebaknya bakso
tikus di beberapa daerah.
Entahlah, sayapun kadang sangat prihatin dan sedikit geram melihat
kondisi masyarakat kita yang seperti ini.
Apa karena faktor pendidikan yang rendahkah? Atau pemerintah yang tidak
perduli?..... Ah sudahlah, terlalu panjang jika dibahas, lagi pula bukan
masalah ini yang ingin saya posting…
hahaha
Selektif Mengkonsumsi
Bakso
Nah ini sebenarnya yang ingin saya share. Beberapa hari setelah
lebaran, aku dan keluarga berkunjung ke Kota Bogor. Anak-anak yang sudah bosen makan ketupat
melulu di rumah menginginkan jajan makanan berat, tepatnya bakso. Memang sudah sekian lama saya melarang
anak-anak dan diri saya sendiri untuk mengkonsumsi bakso dalam bentuk dan jenis
masakan apapun karena alasan halal dan kesehatan.
Sore itu, tanpa disengaja, ketika melewati jalan raya
Padjajaran, sebuah poster besar dan panjang menarik perhatianku. Poster bertuliskan “Sehat dimulai dari
makanan sehat” membuat mobil kami berhenti dan parkir di depan kedainya. Aku bergegas turun dan masuk lebih dahulu ke
kedai untuk memastikan. Setelah melihat dan membaca sertifikat hasil
uji laboratorium yang dipampang di bagian depan ruangan bagian dalam, barulah aku dan
keluarga memesan bakso yang mengusung manajemen self
service ini. Sertifikat hasil uji
tersebut tidak hanya mencantumkan hasil
uji terhadap kesehatan dan kehalalan produk tetapi juga mencantumkan secara
detail jumlah karbohidrat, kadar protein, kadar lemak dan bahan-bahan lainnya
untuk setiap satuan unit bakso.
Bakso sehat bakso atom, itulah nama dagang kedai bakso
ini. Bakso ini telah melalui proses uji
laboratorium milik kesmavet yang telah mendapatkan akreditasi dari Komite
Akreditasi Nasional (KAN). Kesmavet
merupakan salah satu bagian di dinas peternakan yang menangani masalah
kesehatan masyarakat veteriner, yaitu masyarakat yang mengkonsumsi pangan asal
hewan, dengan melakukan pengawasan dan penelitian dengan tujuan agar masyarakat
dapat mengkonsumsi pangan hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.
Dari hasil uji laboratorium tersebut bakso atom dinyatakan
lulus uji bakteri berbahaya, lulus uji bahan kimia berbahaya dan lulus uji
terhadap daging sapi pilihan dengan indikator halal untuk dikonsumsi. Dan yang lebih penting uji laboratorium ini
selalu diperbaharui setiap tahunnya.
![]() |
sertifikat uji laboratorium |
![]() |
ruangan bagian dalam |
Variasi Rasa Bakso Atom
Bakso atom menawarkan banyak variasi rasa, diantaranya bakso
sumsum, bakso keju, bakso urat, bakso jamur, bakso tahu sampai baksomay, yang
terahir adalah bakso kombinasi somay yang berbahan ikan tenggiri.
Rasanya?
Jangan ditanya, rasanya benar-benar maknyus dan bikin
ketagihan. Rasa daging segar pilihan
yang berkualitas tinggi diracik dengan olahan formula bumbu yang pas sehingga
tidak saja empuk ketika digigit tapi meninggalkan kesan rasa yang sempurna.
Kami mencoba semua variasi rasa bakso, memilih sendiri dan
kemudian meracik sendiri bumbu-bumbu tambahan yang sudah disajikan. Aku hanya mengambil tiga butir bakso yang
semuanya berukuran lebih besar dibanding ukuran rata-rata kebanyakan bakso di
pasaran ; bakso sumsum, bakso jamur dan
bakso urat. Kamu tahu? Tidak saja
uenakkk tapi sangat mengenyangkan. Dan
akupun sudah tidak berminat lagi ketika ditawarkan makan malam di rumah… hhhehe
Harganya?
Harganya tergantung berapa banyak butiran bakso yang kamu
makan. Kami makan berempat, tiga orang
masing-masing mengambil tiga butir bakso dan satu orang dengan empat butir
bakso. Total yang kami bayar adalah
157.000 rupiah. Kalo dilihat dari
harganya memang jauh ya dari harga kisaran bakso yang biasa dijual di pasaran. Tapi sangat worth it menurutku. Dan masih terjangkau dong ya...
![]() |
variasi rasa bakso |
![]() |
4 mangkuk bakso yang kami santap |
![]() |
meracik sendiri bumbu tambahan |
Hayukkk…. Dicoba aja ya…
recommended banget deh…hehhehe
Note : semua foto dokumen pribadi