Senin, 16 November 2015

Ingin Liburan ke Mount Titlis, Ini Tips-nya...


Gunung salju abadi
dokpri


Ingin Liburan ke Mount Titlis, Ini Tips-nya.  Halo sobat, rasanya luamaa banget gak update blog.  Kangeenn!!!

Gak berasa ya, udah mau Desember lagi, padahal sepertinya baru kemarin liburan akhir tahun, eh udah mau libur akhir tahun lagi…

Nah, ngomongin liburan, pastinya diantara sobat sekalian udah banyak dong ya yang planning  mau liburan kemana, kapan waktunya, bersama siapa dan menggunakan  transportasi apa.  Kalo liburannya masih di dalam negeri, pasti sobat sekalian gak terlalu bingung.  Tinggal kemasin barang, siapkan kesehatan, doku dan kamera, selesai…  Tapi kalo yang merencanakan liburan ke luar negeri tentu gak sesimpel itu dong, apalagi seandainya negara yang menjadi destinasi adalah negara dengan empat musim dan ditambah lagi  belum pernah  berkunjung ke negara tersebut.  Hmmm, dijamin bingung deh…

Mungkin diantara sobat sekalian ada yang merencankan liburan ke Mount Titlis? Atau jika belum ada rencana, sekarang saatnya menentukan pilihan liburan ke Mount Titlis… kenapa?  Saya jamin liburannya seru, happy dan sangat berkesan…

Sebelum saya kasih tips tentang liburan ke Mount Titlis, sedikit saya ulas seperti apa kondisi Mount Titlis dan kenapa harus punya tips khusus jika ingin berlibur kesana.

Mount Titlis adalah Gunung Salju Abadi yang terletak di negeri Swiss, Eropa.  Sepanjang musim, salju ini tetap bertabur di permukaan gunung dan sekitarnya.  Bisa dibayangkan suhu dibawah nol derajat sampai minus 15 derajat akan menemani para pengunjung selama berada disana.  Apalagi jika berkunjung pada bulan Desember, puncaknya musim dingin di Eropa.  Suhu dipastikan minus dan udara kencang khas musim dingin yang menggigit  tidak akan mudah beradaptasi dengan tubuh-tubuh kita yang terbiasa dimanja dengan iklim tropis.

Apalagi, ketika berada di puncak Mount Titlis, dimana ketersediaan oksigen semakin terbatas.  Jika gak kuat-kuat stamina banyak loh yang pusing, sesak nafas, mual dan muntah bahkan pingsan atau tak sadarkan diri.  Wuaahh, jangan sampai ya liburan sobat jadi gak happy hanya gara-gara kurang persiapan.

Baiklah, dibawah ini, saya akan berbagi tips berdasarkan pengalaman saya ketika mengunjungi Mount Titlis dua tahun yang lalu :

·         Saya sarankan, jika sobat membawa keluarga sebaiknya gunakan jasa travel.  Sobat tidak akan direpotkan dengan membeli tiket, mengantri, mencari restoran dan lain-lain karena semuanya sudah  diatur dan dilakukan oleh Tour Guide.  Jadi sobat bisa fokus memperhatikan keluarga dan tinggal menikmati perjalanan saja.

·         Hal yang paling utama, sebelum berangkat kondisikan kesehatan seprima mungkin.  Jangan lupa bawa vitamin yang biasa diminum dan obat-obatan ringan seperti obat flu, deman dan sebagainya untuk berjaga-jaga.  Karena ketika berada di Swiss, belum tentu punya waktu untuk membeli obat dan  jenis obatnyapun berbeda dengan yang biasa kita minum di Indonesia.

·         Selalu sediakan makanan ringan dan minuman dalam tas kecil.  Suhu dibawah titik beku mudah membuat lapar dan haus, sehingga rentan kedinginan.

·         Gunakan pakaian winter  dengan lengkap.  Saya rekomendasikan untuk pakaian winter sebaiknya gunakan yang berbahan wol atau bulu angsa.  Kedua bahan ini sangat efektif untuk membuat badan kita menjadi hangat.  Pada lapisan pertama gunakan longjohn, lapisan kedua baju biasa berbahan wol, lapisan ketiga sweater, lapisan ke empat barulah kenakan mantel winter yang tebal dan berbusa.  Pakai sarung tangan winter yang tebal dan gunakan penutup kepala yang sekaligus menutupi telinga. 

·         Kenakan  sepatu winter, yang  bagian bawahnya   berstruktur.  Jika sepatu boot itu lebih baik.  Karena berjalan di atas permukaan salju yang licin sangat beresiko terpeleset.  Sebelumnya pakai kaos kaki khusus winter yang tebal dan berbahan wol.  Sediakan kaos kaki lebih dari satu, karena cuaca saat musim dingin tidak bisa diprediksi.  Tiba-tiba hujan deras dan angin kencang yang terkadang membuat kaos kaki jadi basah.

·         Oleskan pelembab pada kulit wajah dan lipgloss pada bibir, agar kulit tetap lembab dan tidak mengelupas akibat udara yang terlalu dingin.

·         Bagi sobat yang tidak kuat dengan taburan salju di puncak Mount Titlis, jangan khawatir.  Di puncak Mount Titlis terdapat ruangan indoor yang difasilitasi penghangat ruangan, jadi sobat tetap bisa menyaksikan taburan salju dari dalam ruangan yang hangat.

·         Terakhir, berdo’alah sebelum berangkat agar perjalanan sobat diberkahi, nyaman, happy dan tentu saja selamat pulang pergi.

·         Enjoy your trip…. [Nani Djabar]

Rabu, 04 November 2015

Jelajah Pulau-Pulau Tak Berpenghuni, Indahnya…

Jelajah Pulau-Pulau Tak Berpenghuni, Indahnya…  .  Pulau selalu identik dengan Pantai.  Gundukan daratan yang dikelilingi oleh perairan selalu menampilkan kombinasi yang indah untuk diabadikan.  Setidaknya bagiku yang suka dan mencintai kehidupan bahari.

www.nanidjabar.blogspot.com

Berkunjung ke pantai, menikmati udara bersihnya, menyaksikan gulungan-gulungan ombak diantara karang-karang, mengagumi keindahan bawah lautnya atau hanya sekedar menikmati suasana pantai dengan gemerisik suara angin diantara pohon-pohon nyiur adalah salah satu cara mensyukuri keberadaan-Nya.  Dan disetiap nafas syukur, atas izin-Nya bertaburlah butiran karuniah yang melecuti diri untuk menambah ketaatan pada-Nya.

Kepulauan seribu merupakan sebuah karuniah yang tak terhingga dan hadiah luar biasa dari Sang Maha.  Ribuan pulau-pulau yang menyusunnya tidak hanya menjadi berkah bagi para nelayan atau orang-orang yang hidup di pesisir.  Tapi juga menjadi destinasi wisata bahari yang menyedot banyak wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahannya. 

Aku dan keluarga termasuk pecinta suasana pantai dan segala sesuatu yang ditawarkan di dalamnya.  Di penghujung September lalu, kami berkesempatan menjelajah beberapa pulau tak berpenghuni di kawasan Kepulauan Seribu. 

Jauh lebih indah dari yang kubayangkan.  Ternyata Kepulauan Seribu menyimpan berjuta keindahan yang sangat mempesona untuk dilihat dan dirasakan.

Perahu kayu tradisional mendaratkan kami di Pelabuhan Pulau Tongkeng.  Pulau tak berpenghuni yang senyap dan damai.  Berada  di pulau ini serasa menempati pulau pribadi.  Angin laut menyambut kami saat  menghamburkan diri di atas jembatan kayu yang menghubungkan pinggiran pantai dengan daratan.  Beningnya air dan pantai landai dengan pasir putih yang bersih dan halus membuat putri bungsuku tak sabar untuk menceburkan diri ke dalam air.  Aku pun ikut tak sabar untuk mencari-cari angle dan mengabadikan spot-spot indah di pulau ini.

Aku beranjak dari jembatan, mengikuti langkah kaki yang berayun selaras dengan rasa ingin tahu lebih banyak tentang pulau ini.  Ada  lima kursi  dan satu meja beton yang didesain unik di pinggir pantai.  Disebelahnya terdapat satu pohon rindang, tanaman khas hutan pantai.  Duduk disini, bercengkrama bersama keluarga diantara tiupan angin laut ditingkahi suara ombak-ombak kecil adalah suasana bahagia yang langka untuk bisa terulang kembali.

Tak berapa lama, aku mengitari sudut-sudut lain di Pulau ini.  Ada beberapa bangunan tua yang atapnya sudah runtuh.  Seseorang muncul dari salah satu bangunan tua itu.  Kesempatan bagiku untuk menuntaskan rasa ingin tahu tentang pulau sunyi tak berpenghuni ini.

Cerita singkat pun mengalir.  Pulau Tongkeng di tahun 90-an adalah pulau milik salah seorang pengusaha hebat di negeri ini.  Pengusaha yang sekaligus pernah menjabat sebagai menteri  di era SBY.  Di kala libur tempat ini dijadikan persinggahan untuk melepas lelah atau sekedar mengungsi untuk menghindari hiruk pikuk perkotaan.  Wah, ternyata pulau-pulau di Kepulauan Seribu banyak diminati oleh para pejabat ya…hehehe

kepulauan seribu
Pulau Tongkeng


Tidak hanya ke Pulau Tongkeng, penjelajahan berikutnya adalah ke Pulau Gosong.  Pulau Gosong lebih pantas disebut pulau eksotis.  Daya tarik suasana unik di Pulau ini sangat memikat mata.  Sebuah pulau yang luasnya hanya puluhan meter menyembul di tengah-tengah lautan.  Bentuknya memanjang, didominasi butiran pasir berwarna putih kecoklatan.  Konon mulanya pulau ini luas, dan ketika terjadi pasang ratusan tahun, sedikit demi sedikit menenggalamkan pulau ini, sehingga hanya tersisa beberapa puluh meter saja.

Yang paling membuat mataku takjub di Pulau Gosong ini adalah air bening segar yang memancarkan gradasi warna hijau biru dan putih.  Menurut Wikipedia, gradasi warna di permukaan laut itu disebabkan  karena hanya cahaya biru kehijauan yang dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan dan ditransmisikan kembali ke luar tanpa ada penyerapan.  Disamping itu kadar garam dan pantulan warna langit juga mempengaruhi warna laut, meski Cuma sedikit pengaruhnya.

pulau gosong yang eksotis
Pulau Gosong


Sebenarnya, ingin berlama-lama di Pulau Gosong ini.  Hati begitu terpikat dan rasanya tak ingin meninggalkan pulau seindah ini.  Baru kali ini aku menemukan sebuah pulau yang benar-benar memukau.  Bayangkan berada di atas gundukan pasir yang hanya secuil ditengah lautan yang luas, dikelilingi oleh air yang begitu bening alami dan dengan warna-warna sejuk membuat mata tak rela untuk berkedip.  Sungguh, Dia-lah sebenar-benar keindahan.

Sayangnya matahari makin terasa menyengat di kulit, khawatir gosong akhirnya kami meninggalkan Pulau Gosong.

Pulau terakhir yang kami jelajahi adalah Pulau Panjang.  Pulau Panjang juga tak kalah indahnya .  Pulau milik seorang pengusaha keturunan cina ini memang tidak diperuntukkan bagi publik.  Pulau ini hanya dinikmati oleh keluarga pemilik ketika mereka menghabiskan waktu liburan atau waktu di akhir pekan.  Kami bisa memasuki dan menikmati suasana di Pulau Panjang ini adalah sebuah keberuntungan.  Kebetulan saat itu, pulau sedang kosong dan kami dipersilahkan untuk menghabiskan waktu setengah hari untuk  bersantai-santai di pulau ini.

Pulau Panjang

pulau panjang kepulauan seribu
Suasana rindang di Pulau Panjang


Suasana di Pulau Panjang ini rindang dan menyejukkan.  Banyak pohon-pohon besar yang tumbuh di pinggiran pantai.  Ada kursi-kursi kayu untuk bersantai.  Antara tempat hunian dengan pantai dibatasi beton  setinggi sekitar satu meter.  Untuk yang tidak suka berbasah-basahan, bisa menikmati kejernihan air dari atas beton, atau sekedar menghirup udara lepas pantai sambil menyaksikan gelombang air laut yang bergerak seperti berkejar-kejaran.  Sebuah tampilan keindahan yang mampu menguapkan semua rasa penat, menenangkan jiwa dan memberikan kedamaian yang sempurna.

Penasaran??? Hayoo jelajah Pulau-pulau di Kepulauan Seribu… [Nani Djabar]


Aku dan Lock Down-Virus Corona (Covid19)

Aku tiba-tiba merasa berada dalam dunia unreal, antara percaya dan tidak dengan apa yang sedang aku alami saat ini. Tepatnya hari senin 1...