Selasa, 24 Maret 2015

Rome, Italy in My Eyes

Rome, Italy in My Eyes.  “Banyak jalan menuju Roma” Pepatah ini sudah tidak asing di telinga kita.  Iya, karena secara historis memang Roma sebagai pusat pemerintahan bangsa Romawi, pernah mengenyam masa keemasan sebagai  Negara adidaya.   Keberadaannya pada masa itu sangat berpengaruh bagi Negara-negara di dunia. 

Alhamdulillah, aku dan keluarga diberi kesempatan untuk melihat secara langsung beberapa peninggalan sejarah di Kota Roma ini.

Vatikan, Negara terkecil di dunia mengawali perjalanan kami di kota Roma.  Negara dalam Negara  atau lebih tepatnya Sebuah Negara yang berada di tengah Kota Roma Italy.  Unik bukan???  Dengan luas hanya 44 hektar, didiami penduduk pendatang yang didominasi para pekerja.  Dan dipimpin oleh seorang Paus sebagai pemegang kedudukan tertinggi.

Saat winter di Vatican
Vatican City
katedral roma
Vatican City
Karena Vatican City merupakan tempat sakral bagi umat kristiani, maka aku dan keluarga sengaja untuk tidak masuk ke dalam bangunan-bangunan unik ini.  Kami hanya menikmati keindahan seni yang tinggi yang merupakan ciri khas arsitektur pada masa renaissance.  Bangunan-bangunan dengah kubah di atas dan tiang-tiang langgam, donik, lonik dan lain-lain diklaim sebagai ciri yang utama. 


akhir tahun di vatikan
Vatican City

www.nanidjabar.blogspot.com
Vatican City
Vatican, Rome
Air Mancur di depan Katedral Vatican
Setelah puas berfose,  mengabadikan bangunan-bangunan kuno dan unik ini, kamipun melanjutkan perjalanan  ke Colosseum.


Mendung masih setia bergelayut mengawal perjalanan kami.  Sesekali gerimis turun membasahi mantel winter yang aku kenakan.  Ditambah lagi angin dingin yang kerap menerpa tak bisa diprediksi hadirnya, kadang menyurutkan keinginanku untuk berlama-lama di tempat-tempat wisata bersejarah ini.  Tapi ajakan dua bidadari dan pangeran jagoanku menghalau semua rasa enggan itu.  Meski sambil menahan dingin yang menusuk-nusuk, tetap aku sempatkan untuk berfose dan mengambil gambar-gambar Colosseum sekedarnya, tentu saja dengan kamera Nikon kesayanganku J

Bangunan Tua di Roma
Colosseum
Colosseum berdiri megah persis dihadapanku.  Gurat-gurat kekunoannya sangat berbanding lurus dengan usianya.  Colosseum dibangun sekitar tahun 70-80 Masehi pada masa pemerintahan kaisar Vespasian.  Sepertinya bangunan ini sengaja dipertahankan kekunoannya untuk alasan wisata sejarah dan alasan devisa.

Di depan Colosseum
Pada awal pembangunannya, Colosseum ini digunakan sebagai stadium pertunjukan acara-acara  spektakuler seperti gladiator, simulasi perang, pertunjukan drama mitologi romawi dan yunani kuno, pertarungan binatang dan lain-lain.  Stadium dengan kapasitas 50 ribu penonton dan 80 pintu masuk yang tersebar di bangunan yang berbentuk elips ini pernah mengalami kerusakan akibat gempa besar pada tahun 1349 M.  Sehingga bangunan yang sekarang adalah sisa-sisa reruntuhan  yang justru menjadi daya tarik para wisatawan lokal dan manca Negara.


Coloseum saat musim dingin


bangunan unik colosseum


Perjalanan kami di Roma berakhir di sebuah kolam air mancur yang konon merupakan kolam air mancur terindah di dunia, Trevi Fountain.


kolam air mancur terindah
Trevi Fountain
Saat tiba di Trevi Foutain, matahari telah tenggelam dengan sempurna.  Gerimis masih setia menyambangi.  Udara malam makin terasa menggigit.  Tapi heran, pengunjung tidak pernah ada sepinya.  Para turis lokal dan mancanegara berjubel memadati tepi-tepi kolam air mancur.  Kebanyakan dari mereka melakukan aktifitas melempar koin yang terkait mitos-mitos yang berkembang dan dipercayai.

Mitos melempar coin
Kerumunan Pengunjung

Aku hany a berdiri di tembok pembatas, memandang lirih ke arah kolam.  Perasaanku berkecamuk.  Realitas yang ironis.  Disatu sisi globalisasi dan kemajuan teknologi  modern menuntut seseorang selalu berpikir ilmiah tetapi di sisi yang lain ternyata kemajuan dan pendidikan yang tinggi tidak menutup kemungkinan banyak orang yang tetap percaya bahkan meyakini kebenaran mitos-mitos.  Kamu mau tau mitos apa?





Air Mancur Paling Indah di Rome, Italy





 
Mitos yang paling diyakini pengunjung adalah: jika kamu bisa melemparkan koin euro tepat masuk ke kolam dengan membelakangi kolam maka kamu akan mendapat dua manfaat.  Manfaat pertama kamu akan bisa kembali lagi ke kota Roma dan kedua bagi kamu yang belum punya pasangan akan segera mendapatkan jodoh dalam waktu dekat.  Hmmm…. Ada-ada aja ya J


pusat perbelanjaan
toko-toko di sekitar Trevi Fountain
Trevi Fountain secara kasat mata memang sangat menarik.  Bahkan Kolam air ini dikatakan kolam air mancur terindah diantara 300 kolam air mancur yang ada di Kota Roma.  Sejarah pembangunan di awal dan gambar-gambar patung yang diukir di dinding kolam konon punya makna dan cerita tersendiri.  Sayangnya aku kurang tertarik untuk mengetahuinya lebih jauh.

Setelah beberapa menit mengabadikan trevi fountain dengan kamera nikonku, aku dan keluarga memilih untuk berjalan-jalan menelusuri pertokoan yang menawarkan banyak souvenir, cindera mata dan beragam perlengkapan winter.  Harga-harga disini juga lumayan terjangkau.  Tidak terlalu mahal dibandingkan dengan harga-harga di pusat perbelanjaan di Italy. 

Setelah mengganjal perut untuk menghangatkan badan, kamipun meninggalkan Trevi Fountain menuju hotel.  Sementara sayap-sayap malam makin mengembang di atas kolam air mancur yang makin padat pengunjung.  Diantara gerimis, air mata syukurpun berjatuhan.  Masih Kau beri kami petunjuk untuk terhindar dari berbagai tampilan mempersekutukan Mu. Alhamdulillah ya Robbii…



Wassalam, Nan Dj


Aku dan Lock Down-Virus Corona (Covid19)

Aku tiba-tiba merasa berada dalam dunia unreal, antara percaya dan tidak dengan apa yang sedang aku alami saat ini. Tepatnya hari senin 1...